Ada beberapa alasan mengapa website pendidikan rawan diretas atau disusupi. Mulai dari penggunaan teknologinya hingga sumber daya yang mengelola.
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan website pendidikan rawan diretas.
1. Keterbatasan Keamanan Website Banyak website pendidikan dibangun dengan anggaran terbatas dan sumber daya yang terbatas. Hal ini membuat website tersebut tidak memiliki perlindungan keamanan yang memadai, seperti perlindungan terhadap serangan hacker atau serangan malware. Ini memungkinkan para penyerang untuk dengan mudah masuk dan mencuri informasi penting atau merusak situs.
2. Informasi Sensitif yang Disimpan Website pendidikan sering menyimpan informasi sensitif, seperti informasi pribadi dan informasi finansial. Informasi ini sangat berharga bagi penjahat siber, karena dapat digunakan untuk melakukan kejahatan identitas atau penipuan finansial. Jika website tersebut tidak dilindungi dengan baik, informasi ini dapat dengan mudah dicuri atau diakses oleh orang yang tidak berwenang.
3. Ketergantungan pada Software dan Sistem yang Sudah Usang
Website pendidikan sering menggunakan software dan sistem yang sudah usang atau tidak terbarui secara teratur. Hal ini membuat situs tersebut menjadi lebih rentan terhadap serangan hacker atau malware, karena penjahat siber sering mencari celah keamanan di software atau sistem yang sudah usang.
4. Kurangnya Pelatihan Keamanan Karyawan atau staf yang mengelola website pendidikan mungkin tidak memiliki pelatihan yang cukup dalam hal keamanan siber. Hal ini membuat mereka kurang mampu mengidentifikasi atau mencegah serangan siber, sehingga lebih mudah menjadi target penjahat siber.
5. Ketersediaan Informasi Publik
Informasi mengenai website pendidikan seringkali tersedia secara publik. Ini membuatnya lebih mudah bagi penjahat siber untuk mengumpulkan informasi tentang situs tersebut dan mencari celah keamanan yang dapat dimanfaatkan.sistem yang sudah usang. Sumber alan.co.id