Literasi Digital Indonesia

Awalindo Cybersecurity bersama CSIRT Awalindo mengajak masyarakat Indonesia mengenal Literasi Digital.

AWALINDO CYBERSECURITY

Fuji Utomo, SH
Fuji Utomo, SH

Expert dibidang hukum transportasi.


Lorena-Karina Transportation

Dr. Aulia Taswin, SH., MH., CEH., CHFI, CPENT
Dr. Aulia Taswin, SH., MH, CEH., CHFI., CPENT

Expert dibidang hukum kesehatan dan hukum siber.


Awalindo Law Firm

Angga Kurniawansyah, SH
Angga Kurniawansyah, SH

Expert dibidang hukum kesehatan.


Awalindo Health Law

LITERASI DIGITAL MASYARAKAT INDONESIA

AWALINDO-CSIRT adalah Awalindo-Computer Security Incident Response Team suatu komunitas pemerhati terhadap literasi digital yang memberikan pelayanan dalam mencegah, bereaksi, menanggulangi dan menanggapi terjadinya insiden keamanan siber.

CSIRT AWALINDO LITERASI DIGITAL

Memberikan dukungan respons insiden. Bergantung pada cara CSIRT diatur dan layanan yang ditawarkan, CSIRT dapat memberikan dukungan respons insiden melalui hal berikut: layanan tanggap insiden di tempat yang diberikan langsung kepada konstituen; layanan tanggap insiden yang disampaikan melalui email atau telepon; atau layanan respons insiden terkoordinasi yang menggabungkan dan mengalokasikan upaya berbagai tim respons insiden di berbagai konstituen.

Website Pemkot Sukabumi dan Aplikasi Sempat Diretas 23 kali
Awalindosyber – Website dan aplikasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, sempat diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Hanya saja, tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi cepat memperbaiki upaya peretasan tersebut.

" Kita sudah lebih dari 23 kali diretas, tapi kita coba perbaiki kembali. Sehingga upala peretasan tidak terjadi," ujar Kabin Infrastruktur TIK, Persandian dan Integrasi Data  Yuli Noviawan kepada Radar Sukabumi.

Dalam dunia informasi teknologi kata Yuli pada prinsipnya sistem yang aman itu tyda ada. Tapi kecepatan untuk memperbaikinya itu harus dipertahankan.

" Ketika ada yang menyusup atau meretas, kita deteksi. Kita coba lakukan perbaikan, perbaikan dan perbaikan," katanya.

Dalam memperbaiki sistem yang diretas kata Yuli tergantung dengan tingkat kerusakannya.

"Makanya kita terus mengikuti perkembangan. Di dunia IT itu terus berkembang, makanya kita juga harus berkembang agar tidak ketinggalan," pungkasnya. (bal) sumber radarsukabumi.com