Literasi Digital Indonesia

Awalindo Cybersecurity bersama CSIRT Awalindo mengajak masyarakat Indonesia mengenal Literasi Digital.

AWALINDO CYBERSECURITY

Fuji Utomo, SH
Fuji Utomo, SH

Expert dibidang hukum transportasi.


Lorena-Karina Transportation

Dr. Aulia Taswin, SH., MH., CEH., CHFI, CPENT
Dr. Aulia Taswin, SH., MH, CEH., CHFI., CPENT

Expert dibidang hukum kesehatan dan hukum siber.


Awalindo Law Firm

Angga Kurniawansyah, SH
Angga Kurniawansyah, SH

Expert dibidang hukum kesehatan.


Awalindo Health Law

LITERASI DIGITAL MASYARAKAT INDONESIA

AWALINDO-CSIRT adalah Awalindo-Computer Security Incident Response Team suatu komunitas pemerhati terhadap literasi digital yang memberikan pelayanan dalam mencegah, bereaksi, menanggulangi dan menanggapi terjadinya insiden keamanan siber.

CSIRT AWALINDO LITERASI DIGITAL

Memberikan dukungan respons insiden. Bergantung pada cara CSIRT diatur dan layanan yang ditawarkan, CSIRT dapat memberikan dukungan respons insiden melalui hal berikut: layanan tanggap insiden di tempat yang diberikan langsung kepada konstituen; layanan tanggap insiden yang disampaikan melalui email atau telepon; atau layanan respons insiden terkoordinasi yang menggabungkan dan mengalokasikan upaya berbagai tim respons insiden di berbagai konstituen.

Hacker Akun Anonim Two2 berhasil meretas situs rumah sakit dan Kemhan RI
Awalindosyber - Penjual data di situs Kementerian Pertahanan, akun anonim Two2 ternyata telah menjual beberapa data dari pemerintah sejumlah negara. Selain itu juga berhasil membobol beberapa rumah sakit di Indonesia. "Bukan hanya menjual data-data dari Kemhan. Dia juga menjual beberapa data negara-negara lain. Targetnya adalah pemerintahan termasuk pemerintah Serbia, Bangladesh, Laos, Syriah, dan Bhutan," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (3/11/2023). "Di Indonesia, selain Kementerian Pertahanan juga berhasil melakukan peretasan ke rumah sakit-rumah sakit di Indonesia," jelasnya menambahkan. Terkait dugaan pembobolan situs itu, Pratama mengakui cukup prihatin. Sebab Kementerian Pertahanan seharusnya bekerja untuk melakukan pertahanan.