Literasi Digital Indonesia

Awalindo Cybersecurity bersama CSIRT Awalindo mengajak masyarakat Indonesia mengenal Literasi Digital.

AWALINDO CYBERSECURITY

Fuji Utomo, SH
Fuji Utomo, SH

Expert dibidang hukum transportasi.


Lorena-Karina Transportation

Dr. Aulia Taswin, SH., MH., CEH., CHFI, CPENT
Dr. Aulia Taswin, SH., MH, CEH., CHFI., CPENT

Expert dibidang hukum kesehatan dan hukum siber.


Awalindo Law Firm

Angga Kurniawansyah, SH
Angga Kurniawansyah, SH

Expert dibidang hukum kesehatan.


Awalindo Health Law

LITERASI DIGITAL MASYARAKAT INDONESIA

AWALINDO-CSIRT adalah Awalindo-Computer Security Incident Response Team suatu komunitas pemerhati terhadap literasi digital yang memberikan pelayanan dalam mencegah, bereaksi, menanggulangi dan menanggapi terjadinya insiden keamanan siber.

CSIRT AWALINDO LITERASI DIGITAL

Memberikan dukungan respons insiden. Bergantung pada cara CSIRT diatur dan layanan yang ditawarkan, CSIRT dapat memberikan dukungan respons insiden melalui hal berikut: layanan tanggap insiden di tempat yang diberikan langsung kepada konstituen; layanan tanggap insiden yang disampaikan melalui email atau telepon; atau layanan respons insiden terkoordinasi yang menggabungkan dan mengalokasikan upaya berbagai tim respons insiden di berbagai konstituen.

Kasus Peretasan terhadap website corporate di Indonesia
AwalindoNews - Beberapa perusahaan yang telah mempunyai website diretas oleh Hackers yang menyebabkan mempengaruhi jalannya usaha terutama perusahaan yang bergerak bidang perdagangan dan jasa, bahwa website sebagai media komunikasi, media promosi yang sangat efektif bagi para pelanggannya atau calon pelanggan, kata Aulia Taswin, Praktisi IT.

Di era yang serba internet seperti sekarang, serangan siber menjadi momok tersendiri bagi pengguna internet, baik itu pengguna perorangan atau intansi resmi sekalipun. Di Indonesia, kasus peretasan juga layaknya sebuah tradisi yang terus berulang. Tahun ini, KompasTekno mencatat, setidaknya, ada delapan kasus peretasan yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021. Kasus peretasan ini dialami oleh lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta. Beberapa dari kasus tersebut hanya berupa serangan deface alias mengubah tampilan halaman web milik target. Namun, ada pula kasus peretasan yang akhirnya berujung pada kebocoran data masyarakat Indonesia. Berikut KompasTkeno rangkuman 8 kasus peretasan yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021.

Pada akhir Mei, situs milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yakni bpjs-kesehatan.go.id diduga diretas. Buntutnya, data milik 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum online bernama Raid Forums.

Data yang dijual seharga harga 0,15 bitcoin (sekitar Rp 84,4 juta, kurs 20 Mei 2021) tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, hingga gaji. Menurut pendalaman yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), disimpulkan bahwa sampel dataset tersebut diduga kuat identik dengan data milik BPJS Kesehatan. Kominfo pun akhirnya mengajukan pemutusan akses terhadap tautan (link) untuk mengunduh data pribadi tersebut, termasuk memblokir Raid Forums sebagai langkah antisipatif mencegah penyebaran data yang lebih luas. Terkait dugaan kebocoran data ini, BPJS Kesehatan, Kominfo, dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), sempat disebut akan digugat lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) oleh tim Periksa Data. Salah satu tuntutan dalam gugatan tersebut adalah penggugat (tim Periksa Data) mendorong dilakukannya assessment (penilaian) terhadap dampak kebocoran data dan menyampaikannya ke publik. Sumber Kompas.com