TREN dan STATISTIK Utama
Menurut Badan Sandi Siber Nasional (BSSN), serangan siber meningkat hingga 200% dalam dekade 3 tahun terakhir, terutama berupa phising, malware dan ransomware yang semakin sulit dideteksi atau semakin canggih.
Pada tahun 2021 lebih kurang 1,6 miliar serangan siber sehingga rata-rata hampir 4,4 juta tiap harinya. Pada tahun 2022 serangan ransomware naik 38%. Pada tahun 2023 terdapat 12 juta kasus kebocoran data. Pada kuwartal ke 3 tahun 2024 terdapat 800 juta serangan siber, dengan 300% peningkatan menggunakan Artificial Intelegen (AI). Cyfirma mengungkapkan pada bulan April 2025 terdapat 5.123 korban ransomware d tahun 2024 (naik 8,5% dari tahun 2023) dengan gelombang awal tahun 2025 sudah ada terdapat 11 insiden
ANCAMAN UTAMA dan AKTOR
Jenis serangan phising, malware (Emotet, C10p, Winnti), ransomware (LockBit3, Aphv, RansomHub, credential harvesting, deepfake dan eksploit AI. Adapun aktornya sangat beragam, mulai dari sindikat kriminal hingga negara (APT dari Lazarus, Gothic Panda, Fancy Bear). Hal ini Indonesia menjadi target penting geopolitik dan ekonmi.
BEBERAPA SEKTOR TERDAMPAK LANGSUNG
Bagaimana dampak serangan siber tersebut. Pada sektor finansial, e-commerce, pemerintah, lembaga sosial dan unfrastruktur kritis seperti energi dan transportasi menjadi sasaran utama. Apalagi media sosial seperti Instagram paling sering diserang (40% dari 185 insiden digital selama kurun waktu kuwartal pertam tahun 2025, atas nama penyalahgunaan akun aktivis atau pihak terlibat kampanye publik.
BAGAIMANA RESPON PEMERINTAH INDONESIA DAN KAPABILITAS NASIONAL
Pemerintah Indonesia telah memperkuat terhadap regulasi dan institusi. Adanya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, pembentukan BSSN tahun 2017 dan draft Rancangan Undang-Undang Cybersecurity dan Cyber Resilience. Pihak KOMINFO telah menerapkan SAMAN sejak bulan Februari 2025 untuk moderasi konten berbahaya terhadap akses takedown bisa visa ST1-ST3, kemudian pihak POLRI telah menyoroti adanya fraud online dan gambling sebagai kejahatan terbesar pada ranah siber. Namun kapabilitas kenyataannya hanya 12% organisasi berada di tahap "matang" untuk menangani adanya serangan siber terkini dan masa depan. Sedangkan koordinasi antar lembaga belum optimal, apalagi sumber daya dan SDM siber masih sangat terbatas. Sehingga pengguna Reddit skeptis, mengakibatkan Indonesia sudah mengalami kebocoran data sebanyak 79 kali sejak tahun 2019 hingga sekarang, maka diperlukan kewaspadaan yang sangat serius pada ruang maya.
Apakah cukup pemerintah Indonesia mengandalkan AI untuk mengontrol atau monitoring konten ilegal dan gambling. Sudah milyaran rupiah bahkan triliyunan rupiah korban mengalami kerugian yaitu korban personal, institusi lembaga pemerintah maupun lembaga Non Pemerintah. Kini kejahatan siber tidak pandang bulu, bagaimana dengan kejahatan siber dimasa depan. Hanya dengan kewaspadaan dan mengupgrade ilmu anti hackers, serangan siber dapat diatasi sedini mungkin.